Halaman
41
Hiburan
19
1
Hiburan
Hiburan
19
Ada banyak perbincangan di dunia hiburan, mulai dari informasi
hingga isi diskusi. Hal ini bertujuan agar anda dapat menemukan
pokok-pokok pembicaraan, merangkumnya dan menanggapi pem-
bicara. selain itu, Anda pun akan belajar melakukan wawancara, me-
nulis paragraf naratif dan mengidentifi
kasi klausa.
4
4
S
u
m
b
e
r
:
w
w
w
.
m
i
t
-
c
l
u
b
.
c
o
m
.
41
41
Pelajaran
Pelajaran
Alokasi waktu: 18 jam pelajaran
Peta
Peta
Konsep
Konsep
terdiri atas
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
mencatat pokok berita
Merangkum informasi
dalam diskusi
Berwawancara
Menulis paragraf
naratif
Mengidentifi kasi
klausa
• membuat daftar
pertanyaan
• menyampaikan
pertanyaan
• mengetahui
ciri-ciri paragraf
narasi
• mengetahui
langkah-langkah
menulis paragraf
narasi
• mencatat
pokok-pokok
pembicaraan
• merangkum isi
pembicaraan
• mengajukan
pertanyaan
Kegiatan
Berbahasa
• mengetahui jenis-
jenis klausa
• mengetahui
bentuk-bentuk
klausa
42
42
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah melakukan kegiatan
berdiskusi dan dapat meng ung kapkan pendapat, sanggahan, atau
pertanyaan dengan kalimat yang lugas dan efektif.
Sebuah informasi dalam diskusi akan tampak berbeda
walaupun topiknya sama. Hal itu disebabkan informasi tersebut
disampaikan oleh lebih dari satu orang dan setiap orang memiliki
pengalaman, pengetahuan, dan pendapat yang berbeda.
Jika Anda berdiskusi, pasti ada pendapat yang disetujui
dan tidak disetujui. Hal yang perlu diperhatikan oleh siapa saja
yang terlibat dalam kegiatan diskusi ialah tata krama berdiskusi.
Ketika menyanggah pendapat dalam suatu diskusi, ada tata krama
tertentu yang harus dilakukan agar diskusi dapat berjalan secara
baik dan tertib.
Beberapa cara untuk menolak atau menyanggah pendapat
orang lain dalam suatu diskusi dengan tata krama yang baik di
antaranya sebagai berikut.
1. Kemukakanlah kelemahan, kekurangan, atau kesalahan pen
-
dapat orang lain secara jelas.
2. Sampaikanlah argumen yang kuat dan logis saat Anda
menyampaikan pendapat.
3. Sertakanlah fakta-fakta dan dalil-dalil yang konkret untuk
memperkuat pendapat Anda.
4. Hindarkanlah menyanggah pendapat dengan didasari rasa
emosi dan ingin menguji.
5. Kuasailah masalah sebelum menyanggah.
6. Hindarkan diri untuk mengejek, mencemooh, atau memojok-
kan pendapat orang lain.
7. Gunakanlah bahasa yang baik dan benar, serta bersikaplah
sopan dan wajar.
8. Bersikaplah simpatik waktu menyanggah.
9. Sampaikanlah sanggahan setelah ada izin dari moderator.
Dengarkanlah contoh pembicaraan Moeamar Emka berikut.
Salah seorang teman Anda akan membacakan teks berikut dan
berperan sebagai pembicara. Sebaiknya, teman-teman yang
mendengarkan menutup bukunya. Catatlah pokok-pokok yang
disampaikan oleh teman Anda tersebut.
Bandingkanlah catatan Anda dengan catatan berikut. Anda
dapat mendiskusikannya bersama teman-teman Anda.
Merangkum Informasi
Merangkum Informasi
dalam Diskusi
dalam Diskusi
A
Anda diharapkan dapat:
• mencatat pokok-pokok
pembicaraan;
• merangkum pendapat
atau saran yang muncul
dalam diskusi;
• membahas isi
rangkuman dalam
kelompok.
Tujuan Belajar
Diskusi adalah
percakapan ilmiah
yang berisi pertukaran
pendapat, pemunculan
ide-ide, dan pengajuan
pertanyaan yang
dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung
dalam kelompok
untuk mencari atau
memperoleh kebenaran
(Tarmudji 1996:22).
Mengenal
Mengenal
Lebih Dekat
Lebih Dekat
43
43
Hiburan
Cantik adalah Cindy Crawford, Jenifer
Lopez, Drew Barymore, Maia Ahmad, Sophia
Latjuba, Krisdayanti. Standar cantik yang
pertama kali dilihat adalah fi sik. Dengan tubuh
yang proporsional dan tidak gendut. Mau
bagaimana lagi,
I’m a man and I’m a human!
Walaupun ada yang mengatakan
big is beautiful
l,
tetapi keumuman orang menilai bahwa wanita
yang cantik adalah yang memiliki tinggi dan
berat badan yang proporsional. Berhenti
sampai di sini saja? Tentu tidak. Ada kriteria
selanjutnya yang harus dipenuhi agar seorang
wanita tampil cantik.
Kriteria yang kedua adalah
inner beauty
.
Menilai hal ini adalah pekerjaan hati, bukan
lagi mata kita. Seorang wanita yang memiliki
inner beauty
yang bagus menurut Islam
adalah mereka memenuhi kriteria
mar’atush
shalihat
. Dia harus cantik secara fi sik, memiliki
Wanita itu harus cantik. Akan tetapi, bukan semata-
mata cantik secara fi sik. Hal yang paling penting, wanita
harus cantik secara
inner beauty
(dari hatinya) dan cantik
berdasarkan otaknya. Dengan kata lain, wanita sebaiknya
cantik luar ataupun dalam.
keimanan yang kuat, mau bekerja keras, jarang
ber prasangka buruk, serta murah hati.
Kritera selanjutnya adalah otak. Otak dan
kecantikan (fi sik) berbanding lurus. Dengan
otaknya, wanita akan mampu memilah dan
memilih mana yang cocok dan yang tidak jika
dikenakan, serasi tidaknya padanan busana
yang dikenakan, serta berbagai hal lainnya.
Ketika dalam kesulitan, ia akan menemukan
the
right reason
(alasan yang tepat) yang mendasari
tindakan yang diambil. Lepas dari baik buruk
penilaian orang, yang jelas la yang terbaik.
Simpelnya, wanita harus cantik baik, luar
maupun dalam.
Brain, beauty, and behavior
merupakan tiga elemen penting dalam menilai
kecantikan. Itulah sebabnya ketiga faktor
tersebut menjadi kriteria penilaian dalam
kontes-kontes kecantikan.
Sumber
: Majalah
Percikan Iman,
Oktober 2004, hlm. 8
Seperti pelajaran lalu, pokok-pokok tersebut dituliskan
ke dalam beberapa kalimat. Ayo, tuliskan pokok-pokok yang
telah Anda catat menjadi sebuah rangkuman atas pembicaraan
yang telah Anda dengarkan. Hasilnya dapat di diskusikan
bersama teman-teman Anda dengan membandingkannya dengan
rangkuman berikut.
Setelah itu, ajukan pertanyaan kepada pembicara. Misalnya:
Apakah menurut Anda karya seni itu benar-benar bebas nilai?
1. Pembicara : Moeamar Emka
2. Isi pembicaraan : -
Standar cantik yang pertama kali
dilihat adalah fi
sik.
- Kriteria cantik yang kedua adalah
inner beauty.
- Kriteria cantik selanjutnya adalah otak.
44
44
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Selain itu, ajukanlah tanggapan kepada pembicara, baik
dalam bentuk kritikan maupun dukungan. Contoh:
Kritikan
Kalau menurut Anda prinsip "seni untuk seni" itu merupakan
kebenaran semu dengan alasan bahwa hal itu muncul dari asumsi
yang lemah sebab seni tidak pernah bebas dari nilai-nilai publik,
maka apakah "nilai-nilai publik" tersebut juga "kebenaran semu"?
Menurut saya, nilai-nilai publik itu relatif. Bisa saja prinsip seni
untuk seni itu juga berlaku di sebuah masyarakat yang menganut
nilai tertentu. Sementara, nilai seni itu universal, berlaku bagi
semua masyarakat dunia tanpa mengenal adat dan geografi
s. Jika
seni harus bebas dari nilai-nilai publik maka bagaimana bisa seni
itu bernilai universal?
Dukungan
Karya seni lahir dari seorang seniman yang meyakini nilai-
nilai tertentu dalam berkesenian. Sebagai ikon kebudayaan,
karya seni pun tak pernah bebas dari interaksi dengan nilai-nilai
yang diyakini publiknya. Oleh karena itu, saya setuju dengan
Anda bahwa prinsip "seni untuk seni" itu merupakan "kebenaran
semu". Kalau pun berlaku, ia hanya berlaku pada masyarakat
yang menganut misalnya nilai liberal.
1. Bergabunglah dengan teman-teman kelompok Anda.
2. Carilah sebuah bahan untuk diskusi. Kemudian, diskusikanlah
permasalahan yang telah kalian peroleh tersebut bersama
kelompok lainnya.
3. Tunjuklah beberapa kelompok untuk tampil.
4. Catatlah pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi dan tulis
pula pem bicara dalam diskusi.
5. Rangkumlah seluruh isi pembicaraan ke dalam beberapa
kalimat.
6. Ajukanlah pertanyaan kepada pembicara diskusi.
7. Tanggapilah pembicara dalam bentuk kritikan atau dukungan.
8. Simpulkanlah hasil diskusi tersebut bersama teman-teman
dan guru Anda.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
45
45
Hiburan
Dalam Pelajaran 3 bagian A, Anda telah belajar mendengarkan
wawancara. Dengan demikian, tentunya Anda dapat menge
tahui
secara umum bagaimana caranya berwawancara. Nah, dalam
Pelajaran ini, Anda akan belajar berwawancara. Anda juga dapat
menggunakan teks wawancara dalam Pelajaran 4 bagian A untuk
menjadi bahan Pelajaran berikut.
Tanya jawab dalam wawancara hampir mirip dengan ber-
cakap-cakap. Namun, tidak setiap percakapan merupakan wa-
wancara. Untuk melakukan wawancara, kita harus memiliki tema
yang terfokus pada satu persoalan. Tujuan wawancara, yakni
menggali informasi tertentu dari narasumber.
Ketika melakukan wawancara, pertanyaan yang diajukan
kepada narasumber harus singkat, jelas, dan tidak bertele-tele.
Per tanyaan yang akan dipakai dalam wawancara harus ditentukan
dahulu. Tujuannya adalah agar pertanyaan terfokus pada suatu
permasalahan dan tidak melenceng jauh dari pokok persoalan
tersebut. Pertanyaan dipilih sesuai dengan masalah atau tema
yang berhubungan dengan apa yang dilakukan oleh narasumber.
Narasumber yang akan kita wawancarai itu siapa? Bisa politisi,
pejabat pemerintah, dokter, atau artis. Tentunya pertanyaan
tersebut harus sesuai dengan profesi narasumber. Setelah itu,
kita memilah dan memilih pertanyaan yang mana saja yang akan
digunakan untuk mewawancarai seseorang.
Kemudian, perhatikan contoh berikut. Lakukan kegiatan wa -
wancara oleh dua orang siswa seolah-olah memerankan to koh
pewawancara dan tokoh yang diwawancarai.
Ekky Imanjaya :
Bisa diceritakan proses
kreatif munculnya ide fi lm
Janji Joni?
Joko Anwar
: W
aktu kuliah di Bandung,
saya selalu menyempat-
kan menon ton di bioskop
walaupun uang pas-pasan.
Karena bayar tiket nya terasa
sekali, pada saat filmnya
putus di tengah- te
ngah,
saya menjadi suntuk sekali.
Pernah pada saat non
ton,
filmnya putus selama 10
menit. Saya naik ke ruang
pro
yektor. Tukang memutar
pro
yek
tor memberi tahu
bahwa tukang mengantarkan
fi lmnya kecelakaan. Di situ
saya baru tahu kalau bioskop
kita masih sistem
day-and-
date
. Memutar rol fi lmnya
ber
giliran. Setelah saya pergi
ke Jakarta, ternyata di sini
juga begitu.
B
Berwawancara
Berwawancara
Anda diharapkan dapat:
• menyampaikan alasan
dipilihnya topik/
permasalahan untuk
wawancara, membuat
daftar pertanyaan
wawancara; merangkum
pendapat atau saran
yang muncul dalam
diskusi;
• menentukan pertanyaan
yang akan dipakai
dalam wawancara,
menyebutkan alasan
mengapa jenis
pertanyaan itu yang
dipilih;
• menyampaikan
pertanyaan secara
jelas dan lantang
dengan memerhatikan
santun berbahasa,
menyampaikan
pertanyaan secara
singkat dan jelas,
membuat rangkuman
hasil wawancara dengan
kalimat yang efektif.
Tujuan Belajar
46
46
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Dari hasil wawancara tersebut, dapat diperoleh rangkuman
sebagai berikut.
Ekky Imanjaya : Bisa diceritakan tentang
cerita fi lm
Janji Joni
?
Joko Anwar
:
Plot Janji Joni sederhana.
Joni yang mengantarkan
rol fi lm, suatu hari melihat
seorang gadis yang luar
biasa cantik
nya. Ketika dia
menanyakan kepada gadis
ini siapa nama nya, gadis ini
me
minta Joni ber janji untuk
meng
antarkan rol fi lm yang
akan di
ton
tonnya tepat
waktu. Setelah itu, baru dia
memberi tahu namanya. Joni
berpikir ini akan gam
pang,
tetapi hari itu se
pertinya
seluruh kota ber
konspirasi
untuk membuat nya gagal.
Mengapa mengangkat tema
seorang pengantar rol fi lm?
Alasannya, karena
it feels
like a good story.
Selain itu,
agar orang tahu, saat kita
enak-enakan duduk nonton,
ada orang lainyang berpacu
dengan waktu untuk kita.
Ekky Imanjaya : Bagaimana karakter si Joni?
Joko Anwar
: Si Joni ini belum pernah
jatuh cinta, sampai hari itu.
Dia juga orangnya tidak
bisa tidak mem
bantu orang.
Itu juga yang mem
buat dia
mendapat banyak masalah
hari itu.
Ekky Imanjaya :
Janji Joni
, konon, adalah script
yang Anda punya waktu ku-
liah. Bisa bertemu dengan
Nia Dinata dan kemudian
menjadi fi lm, dan Anda lagi
yang
nge-direct
, bagaimana
tuh ceri tanya?
Joko Anwar
: Waktu itu, saya
interview
Nia
untuk
The Jakarta Post,
tetapi
malah berdebat soal penulis-
an
script.
Dia menantang
saya un tuk menunjukkan
script
yang pernah saya tulis.
Saya tunjukkan
Janji Joni
yang saya tulis pada tahun
1999. Ter
nyata dia suka.
Dia terus mengajak saya
menulis Arisan! dan berjanji
bahwa setelah itu dia akan
nge-produce Janji Joni
. Akan
tetapi, saya bilang, harus
saya yang men-
direct
. D i a
bertanya, "Anda pernah
sekolah atau kursus film,
tidak?" Saya jawab, "Tidak."
Dia juga bertanya, "Anda
pernah membuat film,
tidak?" Saya jawab, "Tidak".
Dia berkata, "
Ok. You’ll be
fi ne." She’s great.
Ekky Imanjaya : Dahulu, Anda
kritikus film.
Sekarang membuat fi
lm. Apa
tidak takut dikritik seperti
Anda mengkritik sebagian
besar mereka dengan pedas?
Joko Anwar
: Banyak pembuat fi lm yang
mulai dari kritikus fi lm. Jadi,
sepertinya oke-oke saja.
Soal siap apa tidak fi lm saya
dikritik, saya selalu mempu-
nyai prin
sip: jangan pernah
percaya apa kata kritikus. Ha
ha ha...
Sumber
:
layar perak. com
47
47
Hiburan
Film
Janji Joni
dibuat ketika penulisnya masih kuliah.
Film ini diangkat dari sebuah kenyataan bahwa bioskop di
Indonsia masih memutar fi
lm dengan cara bergiliran. Alur
Film ini sederhana, yakni ketika seorang pengatrar fi
lm berjanji
pada seorang gadis untuk mengantar fi
lm tepat waktu. Joko
Anwar, penulis fi
lm ini bertemu dengan Nia Dinata, seorang
Sutradara terkenal saat dia mewawancarainya. Kemudian,
mereka bersepakat untuk bekerja sama membuat fi
lm ini.
Lebih jauh dari itu Anda dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dalam wawancara sesuai dengan keperluan. Misal
nya,
jika Anda mewawancarai seorang pelukis, tentukan apakah Anda
ingin mengetahui kepribadiannya, proses krea tifnya, atau latar
belakang profesinya. Sekarang, kerja kanlah latihan berikut.
1. Perankanlah wawancara berikut secara bergiliran.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Mengapa buku
Seribu Satu KD
ini
ditulis?
Sederhana saja. Buku ini dibuat untuk
penggemar saya, sebagai sarana berkomunikasi,
supaya saya bisa selalu dekat dengan mereka.
Buku ini menunjukkan warna diri saya yang
dinamis dan ekspresif, yaitu Krisdayanti sebagai
sebuah pribadi, ibu, istri, dan manusia yang
seadanya. Tapi, buku ini bukan biografi
. Karena
umur dan perjalanan saya masih terlalu pendek
untuk buku
seperti itu.
Apakah buku yang Anda buat untuk peng-
gemar isinya benar-benar jujur?
Buku ini sesuatu yang ‘mahal’, yang tak
pernah ada sebelumnya. Berbagai ekspresi
yang ditangkap fotografer
candid
itu memang
tanpa sepengetahuan saya. Penulis juga tidak
perlu konfirmasi wawancara dengan saya.
Tahu-tahu hasil wawancara sudah muncul
dalam bentuk teks tentang bagaimana saya di
lokasi syuting, dan sebagainya. Jadi, buku ini
bukan sekadar kumpulan foto-foto pose dan
wawancara yang diatur. Untuk foto
candid
dan
pose per
ban
dingannya 50:50, demikian juga
untuk teks 50% adalah spontanitas. Darwis
Triadi juga ikut memotret
candid
dari bangun
tidur sampai malam. Jadi, penggemar bisa
melihat, "Oh, dia bangun tidurnya itu begini.
Oh, kalau lagi kesal begini. Kalau lagi sama
keluarga begitu."
Apa bedanya dengan pembuatan album?
Mungkin kalau pembuatan album adalah
dunia yang saya kenal. Saya punya suami
dan komunitas musisi yang selalu gampang
ditelepon untuk dimintai bantuan. Nah, kalau
membuat buku, ada banyak hal yang tidak saya
mengerti. Dari proses cetak, separasi, dan
macam-macam yang tidak saya mengerti.
Bagaimana cara Anda menghargai penonton
dan penggemar?
Saya berusaha untuk selalu
sharing
dengan penonton saya. Saya selalu ingin dekat
Film
Janji Joni
, salah satu karya anak
bangsa.
Gambar 4.1
Gambar 4.1
Sumber
:
www.consolationchamps.com
48
48
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Paragraf naratif adalah paragraf yang menggunakan pola
pengembangan yang isinya berupa cerita tentang peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan memperluas
pengalaman orang lain.
Anda dapat berlatih menyusun paragraf naratif dengan
menentukan topik atau tema terlebih dahulu. Topik cerita dapat
bersumber dari peristiwa-peristiwa yang pernah dialami sendiri
atau dialami orang lain. Topik harus bersumber kepada kenyataan,
atau bersumber kepada imajinasi atau khayalan yang dikembangkan
menjadi suatu cerita. Kemudian menyusun perincian peristiwa.
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Tentukanlah sebuah topik permasalahan sebagai bahan
wawan cara.
2. Tentukan pula narasumber yang akan diwawancarai?
3. Buatlah beberapa pertanyaan untuk wawancara.
4. Lakukanlah kegiatan wawancara.
Anda diharapkan dapat:
• mengidentifikasi ciri-ciri
paragraf naratif;
• mengembangkan
kerangka paragraf
dengan kalimat yang
benar.
Tujuan Belajar
Menulis Paragraf Naratif
Menulis Paragraf Naratif
C
2. Menurut Anda mengapa pewawancara memilih topik tersebut
se bagai bahan wawancara?
3. Siapa tokoh yang diwawancarai dalam kegiatan wawancara
tersebut?
4. Masalah apa yang menjadi pembicaraan pokok wawancara
ter sebut?
5. Pesan apa saja yang disampaikan tokoh dalam wawancara
tersebut?
6. Bagaimana tanggapan Anda terhadap isi wawancara tersebut?
dengan
audience
. Dalam setiap
show
yang
membuat saya bertemu dengan penonton,
saya selalu ber usaha melakukan kontak mata
dengan mereka. Dengan begitu, mereka yang
sudah ber susah payah menonton pertunjukan
saya, dengan mem
beli tiket yang kadang-kadang
sampai seharga ratusan ribu rupiah, merasa
dihargai oleh saya.
Sumber:
Majalah
Femina No. 49/XXXI,
11–17
Desember 2003, hlm. 77
49
49
Hiburan
Dokter Cipto Mangunkusumo adalah seorang
dokter profesional. Namun lebih dikenal sebagai tokoh
pejuang kemerdekaan nasional. Awal perjuangan Cipto
Mangunkusumo, pria kelahiran Pecangakan, Ambarawa tahun
1886, ini dimulai sejak dia menulis karangan-karangan yang
dimuat harian De Express itu oleh pemerintahan Belanda
dianggap sebagai usaha untuk menanamkan rasa kebencian
pembaca terhadap Belanda. Dia merupakan salah seorang
pendiri Indische Partij, organisasi partai pertama yang
berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka dan turut aktif
di Komite Bumiputera.
Berdasarkan paragraf deskriptif tersebut, tentukanlah ide
pokok dan ide penjelasnya. Bandingkanlah hasilnya dengan contoh
berikut.
Ide pokok
: Cipto Mangunkusumo adalah tokoh pejuang
kemerdekaan nasional
Ide penjelas : 1. Dokter Cipto Manngunkusumo adalah
seorang dokter profesional
2. Awal perjuangan Cipto Mangunkusumo
3. Cipto Mangunkusumo salah seorang pendiri
Indische Partij
1. Susunlah kerangka paragraf teks naratif yang berisi riwayat
tokoh.
2. Kembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf
naratif.
4. Setelah itu suntinglah paragraf naratif yang telah ditulis
teman Anda.
5. Laporkan hasilnya pada guru untuk dikoreksi.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Paragraf naratif yang akan kita tulis itu harus disusun
kerangka tulisannya yang memuat urutan kejadian peristiwa, agar
mudah diikuti dan pengembangannya terjadi secara logis.
Perhatikan paragraf naratif berikut.
50
50
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
• nenek mandi
• Susi menari
Sebelumnya, Anda telah belajar memahami tentang fonem
dan frase. Sekarang, Anda akan melanjutkan Pelajaran untuk me-
mahami satuan komponen bahasa yang lebih tinggi, yaitu klausa.
Berda sarkan strukturnya, klausa dapat dibedakan menjadi
klausa bebas dan klausa terikat. Klausa bebas adalah klausa
yang mempunyai unsur-unsur lengkap, sekurang-kurangnya
mempunyai subjek dan predikat. Oleh karena itu, klausa
mempunyai potensi untuk men jadi kalimat mayor (sekurang-
kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat). Umpamanya,
klausa nenekku masih cantik dan kakekku gagah berani, yang
masing-masing hanya dengan diberi intonasi fi
nal sudah menjadi
kalimat mayor. Perhatikan kalimat berikut.
Berbeda dengan klausa bebas yang mempunyai struktur
lengkap, klausa terikat memiliki struktur yang tidak lengkap.
Unsur dalam klausa ini mungkin subjek saja, mungkin objeknya
saja, atau berupa keterangan saja. Oleh karena itu, klausa terikat
ini tidak mempunyai potensi untuk menjadi kalimat mayor.
Umpamanya, konstruksi tadi siang dapat menjadi kalimat jawaban
untuk kalimat tanya: Kapan Ibu pergi ke pasar?; atau Pergi ke
pasar dapat menjadi kalimat jawaban untuk kalimat tanya: Ibu
hendak pergi ke mana? Klausa terikat biasanya dapat dikenali
dengan adanya konjungsi (penghubung antarkata, antarfrase,
antarklausa, dan antarkalimat) di depannya. Umpamanya, klausa
terikat ketika kami sedang belajar di dalam kalimat Dia pingsan
ketika kami sedang belajar.
Berdasarkan kategori unsur yang menjadi predikatnya
dapat dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa
ajektival, klausa adverbial, dan klausa preposisional. Selain con-
toh-contoh yang ada, carilah contoh-contoh lainnya sesuai dengan
yang dicontohkan.
1. Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori
verba. Contohnya,
1. Nenekku masih cantik.
2. Kakekku gagah berani.
Mengidentifi
kasi
Mengidentifi
kasi
Klausa
Klausa
D
Anda diharapkan dapat:
• mengidentifikasi jenis-
jenis klausa;
• mengetahui jenis-jenis
dan bentuk-bentuk
klausa.
Tujuan Belajar
51
51
Hiburan
Kemudian, sesuai dengan adanya berbagai tipe verba maka
dikenal adanya klausa transitif dan klausa intransitif.
a.
Klausa transitif
, yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba transitif (memerlukan objek). Misalnya,
b.
Klausa intransitif
,
yaitu klausa yang predikatnya berupa
verba intransitif (tidak memerlukan objek). Contohnya,
Ibu guru itu
cantik sekali
nenek
menulis
surat
nenek
menangis
2. Klausa nominal, yaitu klausa yang predikatnya berupa nomina
atau frase nominal. Contohnya,
ayahnya
petani
di desa itu
3. Klausa ajektival adalah klausa yang predikatnya berkategori
ajektif, baik berupa kata maupun frasa. Umpamanya klausa
berikut.
4. Klausa adverbial, yaitu klausa yang predikatnya berupa
adverbia. Misalnya, klausa
bandelnya teramat sangat
. Dalam
bahasa Indonesia klausa adverbial sangat terbatas, sejalan
dengan jumlah kata atau frase adverbia yang memang tidak
banyak.
5. Klausa preposisional, yaitu klausa yang predikatnya berupa
frase yang berkategori preposisi. Contohnya,
nenek di kamar
Dalam bahasa Indonesia ragam tidak baku, klausa
prepo
sisional ini cukup produktif, tetapi dalam ragam baku,
konstruksi ini dianggap salah. Dalam ragam bahasa Indonesia
baku ketiga klausa di atas akan disusun menjadi:
nenek
ada
di kamar
Jadi, klausa-klausa itu harus diberi verba
ada
,
datang
, dan
pergi.
Dengan demikian, klausa itu bukan lagi berupa klausa
preposisional, melainkan klausa verbal yang dilengkapi dengan
keterangan. Jadi, klausa preposisional banyak dijumpai dalam
bahasa tidak baku.
gajinya satu juta sebulan
Dalam bahasa Indonesia baku, konstruksi klausa numeral
itu dianggap salah konstruksi. Contoh yang benar sebagai
berikut.
gajinya
adalah
satu juta sebulan
Buku
Linguistik Umum,
sumber
bacaan untuk mempelajari bahasa
Indonesia.
Gambar 4.2
Gambar 4.2
Sumber
: Sampul buku
Linguistik Umum
6. Klausa numeral, yaitu klausa yang predikatnya berupa kata
atau frase numeralia. Contohnya,
52
52
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Berdasarkan contoh tersebut, frase atau klausa dapat berpo tensi
sebagai kalimat jika setiap frase atau klausa dibubuhi intonasi fi
nal.
Selain contoh-contoh tersebut, carilah contoh-contoh lainnya.
Anda j
uga dapat mencarinya dari bacaan-bacaan yang ada dalam
Pelajaran-Pelajaran sebelumnya.
Nah, sekarang coba kerjakanlah latihan berikut.
1. Tentukanlah gabungan kata berikut yang termasuk jenis
klausa.
a. kekasih yang cantik h. Dian sekolah
d. kamar mandi
c. yang belum sarapan pagi
g. adik tidur f. makan pagi
b. membanting batu i. membanting tulang
e. kekasihku cantik j. teman baruku
2. Termasuk jenis apakah klausa yang Anda tentukan tersebut?
Kemukakan alasannya.
3. Tentukanlah jumlah klausa yang terdapat dalam kalimat
berikut.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Dengan demikian, karena kata
termasuk
verba maka klausa tersebut sebenarnya bukanlah klausa numeral,
melainkan klausa verbal. Jadi, klausa numeral pun hanya dapat
ditemui pada ragam tidak baku.
Selanjutnya, apakah bedanya frase, klausa, dan kalimat? Se
perti
yang telah Anda ketahui bahwa frase itu bersifat nonpredikatif
(bentuknya tanpa predikat), klausa bersifat predikatif (bentuknya
harus berpredikat), dan kalimat harus sedikitnya terdiri atas subjek
dan predikat. Akan tetapi, jika frase dan klausa diakhiri dengan
intonasi fi nal (berupa tanda baca), otomatis bentuknya berubah
menjadi kalimat. Misalnya, jawaban dari pertanyaan ini meru-
pakan kalimat.
•
Mahalkah harga buku ini?
•
Mahal sekali! (kalimat)
Sama halnya dengan frase, klausa juga dapat berpotensi men-
jadi kalimat jika dibubuhi intonasi fi
nal. Contohnya,
•
Ibu sedang makan (klausa)
•
Ibu sedang makan. (kalimat)
53
53
Hiburan
• Diskusi adalah sebuah kegiatan tukar pikiran. Dalam
mengungkapkan pendapat atau informasi dalam berdiskusi
seseorang harus mengetahui tata caranya.
•
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari
narasumber.
•
Paragraf naratif adalah paragraf yang isinya berupa cerita
tentang suatu peristiwa. Pembuatan kerangka karangan
dialkukan agar karangan dapat ditulis secara sistematis.
•
Klausa adalah bentuk satuan gramatikal yang memiliki
predikat dan tidak memiliki intonasi fi
nal.
•
Jenis-jenis klausa dapat dibedakan berdasarkan struktur
dan unsur pembentuknya.
Intisari
Intisari
Pelajaran 4
Pelajaran 4
a. Dia datang, aku pergi.
b. Yang tampan itu suami saya.
c. Anti belajar bahasa Inggris, sedangkan Hani belajar
bahasa Prancis.
4. Buatlah kesimpulan atas hasil latihan Anda dengan
mendiskusikan.
Setelah Anda mempelajari pelajaran ini, Anda akan da-
pat mengambil manfaat dari wawancara yang anda denagrkan.
Anda pun dapat mengambil manfaat dari sebuah tajuk ren-
cana/ editoral dengan membaca intensif. Selain itu, Anda da-
pat menggambarkan sebuah tempat, keadaan atau benda mela-
lui paragraf deskriptif. Selain itu, wawasan Anda bertambah
dengan mengenal jenis-jenis frasa.
Refl
eksi
Refl
eksi
Pelajaran 4
Pelajaran 4
54
54
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Latihan Pemahaman
Latihan Pemahaman
Pelajaran 4
Pelajaran 4
Ia seorang di antara sedikit pengarang dari warga keturunan
Indonesia yang tampil di per mukaan. Namanya, Agnes Jessica. Masih
muda, kelahiran 4 April 1974. Sejak pertama kali menulis pada tahun
2000, ia telah meng
ha sil
kan 18 novel. Tiga belas novel di antaranya
sudah diterbitkan, dan lima novel sedang me nunggu terbit. Sekarang,
ia sedang meram pungkan satu novel lagi.
Novel terbarunya yang sudah dilempar ke pasar, dan sangat
mudah dijumpai di toko-toko buku sekarang, berjudul
Tunangan?
Hmmm...
Ini novel remaja berjenis
teenlit
, diterbitkan Gra
media.
Novel itu bercerita tentang dua remaja yang dijodohkan orangtua-
nya, tetapi salah satu di antara mereka tidak tahu siapa pasangan
yang dijodohkan itu.
Novel itu dirilis pada 5 Januari 2005 dan dicetak sebanyak 10
ribu eksemplar. Kini, Agnes mendapat kabar bahwa novelnya sedang
proses cetak ulang, sebanyak 10 ribu ek
semplar. Ia menganggap
ini novelnya yang paling laris sebab bacaan
teenlit
memang sedang
booming.
"Mung
kin remaja suka mem baca cerita-cerita tentang dunia
mereka," kata Agnes.
Kebanyakan novel-novelnya memang me ngambil tema remaja.
Namun, bukan berarti tidak ada yang bertema dewasa, sebut saja
antara lain
Maharani
dan
Bunga yang Terbuang
. Akan tetapi, belum
ada novelnya yang me ngambil cerita berlatar belakang budaya le-
luhurnya, Tionghoa.
Sumber:
Harian Umum
Koran Tempo
,
13 Februari 2005.
a. Tulislah beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada
Agnes Jessica.
b. Tulislah naskah wawancara berdasarkan pertanyaan-per-
tanyaan itu.
1. Lakukanlah diskusi bersama teman-teman Anda mengenai
dunia hiburan di negara kita. Kemudian buatlah rangkuman
dari hasil diskusi tersebut.
2. Tentukanlah klausa yang ada dalam teks berikut.
Novel dan fi lm karya J.R.R. T
olkien sudah se
harusnya menjadi bacaan
dan tontonan wajib bagi semua orang khususnya bagi kita sebagai
pelajar. Alasannya, banyak sekali pesan-pesan moral yang terkan-
dung di dalamnya. Misalnya, bagaimana Samwise Gamgee, seorang
kurcaci sahabat Frodo Baggins rela berkorban demi sahabatnya
itu, walau pun nyawa sebagai taruhan.
3. Buatlah kerangka paragraf naratif, kemudian kembangkan
kerangka tersebut menjadi sebuah paragraf naratif.
4. Bacalah wacana berikut dengan seksama.
55
55
si pemain pasti berpikir posi sinya diambil
alih rekannya.
Sifat buruk apa lagi yang menjadi
catatan khusus Anda?
Kebanyakan pemain lebih menonjolkan
kerja individual, bukannya kerja tim.
Bekerja bersama dalam sebuah tim belum
menjadi budaya mereka. Jika semangat
tim bisa dibenahi, mereka bakal menjadi
tim yang bagus. Sebab, hingga kini mereka
sudah punya modal yang cukup kuat, yakni
semangat. Ini harus kita pompa dan arah-
kan agar terbentuk tim yang pemainnya
bekerja keras di lapangan, tapi bermain
dengan sangat sportif.
Apakah teknik ini yang Anda terapkan
sebelum menangani tim nasional Piala Tiger?
Ketika menangani tim nasional usia 20
tahun, hal pertama yang saya lakukan
adalah mengubah perilaku. Saya minta agar
mereka mengubur dalam-dalam kebiasaan
tempo dulu dan mulai menyesuaikan diri
untuk menjadi pemain profesional. Mereka
harus belajar memegang dan memenuhi
komit
men kerja tim, bermain baik, dan
bisnis. Intinya, mereka saya beri pengertian
soal bagaimana seharusnya menjadi pemain
profesional.
Sumber:
Harian Umum
Merdeka Indonesia,
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
Wawancara tersebut dilakukan dengan
seorang ....
a. sutradara d. ilmuwan
b. pebisnis e politikus
c. pelatih sepakbola
3. Wawancara tersebut berbicara tentang
....
a. tipe permainan
b. kiat memenangkan pertandingan
Anda memiliki pengalaman sebagai
pelatih di sejumlah negara, baik Amerika,
Afrika, maupun Asia Tenggara. Anda
punya resep, khusus meramu tim nasional
Indonesia?
Sebelum melatih pemain Indonesia,
saya mempelajari karakteristik pemain-
pemain di kawasan Asia. Seperti halnya di
Thailand, para pemain punya mentalitas
yang kurang bagus. Mereka suka ber-
lambat-lambat dan terkesan malas. Nah,
sifat ini juga saya temukan pada pemain-
pemain Indonesia. Bahkan untuk mobilitas
di lapangan saja mereka malas. Lebih
suka berjalan daripada gesit, berlari, dan
kembali ke posisi semula. Saya juga selalu
memasang dua atau tiga orang dalam satu
posisi. Tujuannya agar terjadi persaingan
sehat di antara mereka. Jika tampil buruk,
1
.
Kesuburan tanah dapat dijaga dengan
pemu
pukan secara teratur. Kita dapat
meng
gunakan bermacam-macam pupuk
untuk mengolah tanah itu. Pupuk alam
dihasilkan oleh alam, seperti kotoran
hewan, kompos, dan lain-lainnya. Adapun
pupuk buatan dibuat oleh pabrik, seperti
urea, ZA, TSP, dan sebagainya.
Kalimat utama pada paragraf tersebut
adalah ....
a. Kesuburan tanah dapat dijaga
dengan pemupukan secara teratur.
b. Kita dapat menggunakan
bermacam-macam pupuk.
c. Pupuk alam dihasilkan oleh alam.
d. Pupuk buatan terdiri atas kompos,
kotoran hewan, dan lain-lain.
e. Pupuk buatan dibuat oleh pabrik.
2.
Latihan Semester 1
Latihan Semester 1
56
56
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
bisa jadi bukan profesional,
someone
from nowhere
yang ditemukan agen-agen
modelling, yang mungkin punya wajah
cantik atau rambut bagus, falu voila,
jadilah ia seorang model. Kelemahan
model-model kita sesungguhnya terletak
pada mentalnya yang merasa sudah
pernah jadi model, terus berpikir bahwa
medialah yang butuh dia, bukan dia yang
butuh media. Padahal sebenarnya kan
saling mendukung. Kalau seorang model
tidak pernah muncul di media, dia tidak
akan dikenal, yang dengan sendirinya
tak akan terlalu banyak diminta untuk
show. Masalahnya, masyarakat akan
selalu meminta pemunculan model-
model yang mereka kenal. Dengan
sendirinya, pemilih produk yang ingin
mempromosikan produknya berusaha
memenuhi keinginan masyarakat dengan
memakai model-model terkenal. Jadi
ukuran kesuksesan seorang model
sebetul
nya bukan masalah berapa besar
honornya atau seberapa bagus dia jalan
di catwalk atau bagus di muka kamera,
melainkan apabila masyarakat merasa
kehilangan kalau dia sudah lama tidak
muncul di
show-show
atau media.
Sumber:
Majalah
Dewi
, November 1994, hlm. 12
dengan pengubahan
Perayaan ulang tahun, sebenarnya adalah
perayaan berkurangnya umur kita. Alangkah
ruginya kita menjalani sesuatu yang berharga
lalu disia-siakan. Begitu pentingnya masalah
tersebut sehingga ada ungkapan bahwa
orang yang paling bodoh adalah orang yang
menyia-nyia kan waktu.
Tema khotbah tersebut adalah ....
a. potensi diri
d. pendidikan
b. kebersihan hati e. prestasi
c. pentingnya waktu
6.
Sebenarnya saya setuju dengan pendapat
Saudara. Namun, akan lebih baik kiranya
jika argumentasi Saudara dilandaskan
pada fakta-fakta yang mendukung, bukan
pendapat pribadi.
Pernyataan tersebut berupa ....
a. tanggapan d. pertanyaan
b. pendapat e. saran
c. kritikan
7.
c. target yang harus dicapai
d. profesionalisme
e. mentalitas pemain
4. Sikap yang tidak pantas kita lakukan
dalam mendengarkan pidato ialah ....
a. Berusaha menangkap pesan yang
ingin disampaikan.
b. Berprasangka negatif terhadap isi pi-
dato.
c. Mendengarkan dengan penuh perha-
tian.
d. Memahami tujuan yang disampai-
kan.
e. Memahami ide yang dikemukakan.
5.
Yang namanya model, seharusnya bisa
menjadikan diri sebagai fotomodel dan
juga
runway
model. Di sini susahnya,
runway
model itu kalah dengan foto model yang
Pertanyaan yang tepat untuk jawaban
wawan cara tersebut adalah ....
a. Apakah dahulu Anda bercita-cita
jadi seorang model seperti seka-
rang ini?
b. Menurut Anda, apa ukuran kesuk-
sesan seorang model?
c. Sejak kapan Anda tertarik di bi-
dang
modelling?
d, Bagaimana seharusnya seorang
model berjuang?
e. Apa saja yang Anda anggap seba-
gai perjuangan Anda?
57
57
Latihan Semester 1
8. Di antara kalimat-kalimat berikut ini,
manakah kalimat yang menyatakan
pendapat?
a. Harga BBM naik 15%.
b. Dolar mulai melamah.
c. Pemerintah seharusnya mulai me-
relokasi tempat itu.
d. Mereka harus berangkat sekarang
juga.
e. Banyak perusahaan berutang besar
yang mulai berbenah.
9. Catatan atau laporan rapat disebut ....
a. notula d. artikel
b. makalah e. memo
c. proposal
10. Frasa yang merupakan perluasan subjek
terdapat pada kalimat....
a. Motor yang melaju kencang itu
mengalami kecalakaan.
b. Aldi berdiri di atas kursi.
c. Ibu memasak ayam goreng.
d. Kami pindah ke rumah yang baru.
e. Adik bernain di halaman.
11. Di bawah ini yang merupakan kalimat
deskripsi adalah...
a. Kecelakaan angkot itu menimpa
beberapa orang.
b. Kemarin Kemal pergi ke mall.
c Ada daun jati melayang, lalu jatuh
di permukaan sungai dan bergerak
mengikuti arus sungai tersebut.
d. Seharusnya Anda bersikap adil.
e. Eksposisi adalah karangan yang
memamaparkan sesuatu.
12. Di antara kalimat di bawah ini yang
subjeknya diperluas adalah...
a. Semua pedagang kaki lima yang
berjualan di trotoar dipindahkan.
b. Pemda DKI menertibkan warga yang
tinggal di pinggir kali Ciliwung.
c. Anak gadis itu meninggalkan ru-
mah dalam keadaan sakit.
d. Semua karyawan diwajibkan untuk
mematuhi peraturan.
e. Pemuda adalah penerus bangsa.
13.
Paragraf tersebut termasuk paragraf...
a. Deskripsi d. Ar
gumensasi
b. Narasi e. Persuasi
c. Eksposisi
14. Di antara kalimat-kalimat di bawah
ini manakah yang termasuk klausa
verbal...
a. Adik bermain air.
b. Dia guru Fisika.
c. Ibunya adalah artis.
d. Gajinya satu juta sebulan.
e. Mobilnya ada lima buah
15. Di bawah ini manakah yang termasuk
klausa preposisional...
a. Dia datang dari Jakarta
b. Rumahnya sangat luas
c. Guru itu cantik sekali
d. Ayahnya bekerja di bank swasta
e. Siswa belajar menulis surat
Dasar laut itu di selimuti lumpur
berwarna abu-abu di kedalaman ini masih
dijumpai aneka binatang laut yang indah
warnanya, seperti udang kuning, udang
merah, ikan mata besar tumbuhan laut,
kepiting, teripang, dan lain-lain. Mereka
mungkin tidak mengenali warnanya
sendiri karen berada dalam kegelapan.
58
58
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
1. Sebutkan sepuluh jenis frase yang terdapat dalam wacana berikut ini.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ber ikut dengan tepat.
Pada awal dia berjualan es durian, sepi
pengunjung sudah menjadi cerita sehari-hari
warungnya. Kasdi pantang putus asa. Berbekal
pengalamannya berjualan makanan dan minu-
man sejak tahun 1969, Kasdi terus meramu es
duriannya hingga mendapatkan komposisi yang
khas dan nikmat.
Hasilnya, sejak tahun 1990-an warung
es duriannya senantiasa ramai. Pelanggan pun
2. Sebutkan jenis-jenis klausa dan berilah contohnya.
3. Buatlah sebuah karangan deskriptif berdasarkan kerangka yang telah Anda buat
sebelumnya..
4. Tulislah sebuah cerita pengalaman Anda.
5
Bacalah kutipan buku biografi
berikut ini, lalu tuliskan hal-hal yang menarik menurut
Anda.
Desa Karaban, Kecamatan Gabus, yang
berjarak sekitar 10 kilometer ke arah selatan
dari Kota Pati, Jawa Tengah, ini memiliki banyak
perajin kapuk buah randu (Ceiba petandra),
Usaha pengolahan kapuk yang telah ada
sebelum kemerdekaan tersebut menyerap
ribuan tenaga kerja dari warga sekitarnya
hingga kini.
Serat buah randu yang dipisahkan dari
bonggolnya digunakan untuk pengisi kasur,
guling, dan bantal. Pada era kejayaannya, kapuk
dari Pati, Jepara, dan Kudus terkenal karena
kualitas seratnya yang putin dan kering. Dulu
du-nia internasional kerap menyebutnya
sebagai java kapok.
Kapuk telah mengubah wajah Desa
Karaban yang miskin mennadi salah satu
pemasok bahan baku kapuk terbesar di
Indonesia. Hampir setiap rumah memiliki
kesibukan membuat kasur atau bantal. Mereka
semakin banyak datang ke warung yang buka
pukul 09.00-15.00 itu.
Meskipun demikian, Kasdi tetap memper-
tahankan kesederhanaan warungnya seperti
saat-saat awal dia merintis usaha. Dengan cara
itulah dia membangun kehangatan hubungan
dengan para pelanggan.
Sumber
:
Kompas
, 6 April 2008
mendirikan penyekat jaring di sekitar lahan
penjemuran agar kapuk tidak terbang saat
tertiup angin.
Wajah-wajah berkerinngat dengan serat
putih menempel sekujur tubuh menjadi
pemandangan sehari-hari. Jari-jari tangan dengan
cekatan memisahkan isi dari kulit randu.
Biji kapuk atau ktenteng bulat kecil
berwarna hitam akan rontok setelah dijemur.
Klenteng tersebut dimanfaatkan untuk minyak
pelumas. Kulit luar buah pun tak dibuang
percuma, tetapi digunakan sebagai kayu bakar.
Hamparan putih bak salju ini sesekali
didorong pekerja dengan sekat bambu sebelum
masuk ke mesin blower. Setelah pengolahan
selesai, tumpukan karung ber-isi berton-ton
kapuk siap diedar-kan. Selanjutnya, kapuk yang
telah tersarungi menjadi bantal atau guling akan
menemani mimpi di seluruh pelosok negeri.
Sumber
:
Kompas,
6 April 2008
59
59
Latihan Semester 1
Tahun 1957, untuk pertama kalinya Cina
me
nempatkan warganya dalam jajaran pene
rima
hadiah Nobel Fisika. Tidak hanya satu, me
lainkan
dua orang sekaligus. Salah satu dari me
reka ter-
catat hingga saat ini sebagai orang Asia termuda
yang menerima peng
hargaan pres
ti sius itu, ia
adalah Tsung Dao Lee.
Anak ketiga dari enam bersaudara ini lahir
di Shanghai, Cina pada 24 November 1926 dari
pasangan Tsing Kong Lee seorang pebisnis dan
Ming Chang Chang. Lee mendapatkan pen
didikan
menengahnya di sekolah menengah Kiangsi,
Kanchow, dan lulus tahun 1943. Ia ke
mudian
masuk Universitas Nasional Chekiang di Provinsi
Kweichow.
Ketika Jepang menginvasi Cina, aktivitas
pendidikan Lee terpaksa pindah ke Kunming,
Yunnan. Di sinilah ia kemudian masuk National
Southwest Associated University dan bertemu
Chen Ning Yang. Keduanya kelak menjadi pasang-
an fi
sikawan yang sangat kompak dan berhasil
memadukan talenta masing-masing sehingga
membuahkan Nobel atas kontribusi penting
mereka dalam bidang partikel elementer.
Semasa kuliah, Lee sudah memper
lihat-
kan potensi dirinya sebagai mahasiswa yang
cemerlang. Namun, Lee sadar otak briliannya
saja tidak cukup. Ibarat hanya merupakan bahan
baku, ia harus mengolahnya dengan kerja keras
untuk meraih puncak kesuksesan.
Oleh karena itulah, kabarnya pria berwajah
kekanak-kanakan ini hampir tidak punya waktu
untuk bermalas-malasan. Ia pernah mengatakan
bahwa baginya berpikir adalah proses yang
berkesi nambungan.
Pada tahun 1946, Lee menerima beasiswa
dari Pemerintah Cina yang memungkinkannya
untuk belajar di Universitas Chicago. Gelar Ph.D.
Ia peroleh dari sana pada usia 24 tahun se
telah
menulis tesis berjudul "Kandungan Hid
ro
gen
pada Bintang Kerdil Putih" (Hydrogen Content
of White Dwarf Stars). Setelah itu, Lee berkarier
sebagai peneliti dan dosen di Universitas
California, Berkeley, dan dari 1951 hingga 1953
dia bergabung dengan in stitut pendidikan lanjut
(Institute of Advanced Study) di Priceton. Hasil
kerja kerasnya dalam memecahkan ber
bagai
persoalan sulit di bidang mekanika statistik dan
fi sika nuklir membuat popularitas Lee sebagai
fi sikawan berkualifi kasi inter
nasional melesat
dengan cepat.
Direktur Institute of Advanced Study
tersebut, J. Robert Oppen heimener menyata-
kan kesannya ter hadap Lee, "Ia adalah fi
sikawan
teoretis paling brilian yang kami kenal. Pe-
kerjaannya mencerminkan kemam
puan yang
luar biasa dan pribadinya yang segar, fl
eksibel,
dan penuh gaya."
Lee bergabung dengan Universitas Colum-
bia tahun 1953 dan pada usia 29 tahun telah
menjadi profesor termuda di sana. Mes
ki pun
terpisah institusi, kerja samanya dengan Yang
tetap dilanjutkan dengan komunikasi lewat
telepon. Pada tahun 1956, Lee dan Yang me-
nge
mukakan bahwa paritas tidak kekal dalam
proses elektro lemah (
electro weak
), artinya jika
suatu sistem dicerminkan kiri menjadi kanan,
atas menjadi bawah, depan menjadi belakang,
hasilnya adalah berupa sistem baru yang ber-
beda dengan sistem semula. Setelah pembuk
tian
secara eks perimen oleh fi sikawan wanita Wu
Chien Hsiung dari Universitas Columbia, hasil
penelitian Lee dan Yang membuahkan Nobel
Fisika untuk mereka.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Lee
masih berusia muda saat itu, baru 31 tahun
se hingga ia menjadi penerima Nobel kedua
termuda di dunia setelah Sir Lawrence Bragg.
Topik riset lain yang digandrungi Lee ada
lah
teori medan, astrofi sika, turbulensi, dan su
per-
konduktivitas suhu yang tinggi. Bersama dengan
Dr. Yang, Lee juga aktif menulis artikel di jurnal
fi sika internasional, The Physical Review. Beberapa
penghargaan yang diterimanya antara lain Albert
Einstein Commemorative Award dalam bidang
sains dari Yeshiva University, New York (1957)
dan Science Award of the Newspaper Guild of
New York. Ia juga menjadi anggota kehormatan
American Physical Society dan The Academia
Sinica. Pada 1958, ia pun dianugerahi gelar DSc.
dari Pri
centon University.
Dalam bidang pendidikan, Lee dikenal
sebagai ilmuwan yang cukup peduli. Lee pernah
ber
gabung dengan Weisskof pada 1977 untuk
60
60
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
mem
protes kebijakan politik terhadap per-
kem
bangan sains yang meru gikan di Argentina.
Lee juga mempunyai ide cemerlang untuk
mengun
dang ribuan maha siswa terbaik Cina
belajar di berbagai universitas di Amerika
Serikat melalui program CUSPEA (China–US
Physics Examination and Application 1980–
1990). Usahanya itu telah membuahkan hasil
yang luar biasa, kini banyak sekali kontribusi
penting dalam fi
sika dihasil
kan oleh para alumni
CUSPEA ini. Lee mempunyai hobi berenang
dengan kedua anaknya dan membaca buku
detektif.
Sumber
: Harian Umum
Kompas,
2002